Minggu, 26 Januari 2014

Relung Hati


Ketika sore senja mulai runtuh 
kembali ke peraduannya..
digantikan oleh malam yang datang.. 
bersama kesunyian...

aku juga datang dengan rasa tak menentu..
mengakar dalam hati..
rasa yang berbeda..
rasa yang muncul tiba-tiba..
seperti pesan tersirat.. 
datangnya entah darimana..

sebelumnya aku melihat dia, 
meski bukan yang pertama kali ku melihatnya
siapa dia?
apakah dia sebuah embun?
karena senyumnya menyejukkan hati..
pun melihat dia senyum, aku ikut tersenyum..
apakah dia punya sihir?
saat pikiran kosong, terbesit asma dan pesnanya..
apakah dia sebuah belati?
jika menatap matanya seperti ditusuk tak karuan..
tajam, dan rasa ini tak menentu..
tapi aku suka..

aku sempat berpikir..
dapatkah aku memilikinya..
dapatkah aku melukis cerita bersamanya..
ah, aku pemimpi setidaknya dia tahu dulu
perasaanku ini..

andai dia tahu..
perasaan ini membuatku gila..
senyum sendiri membayangkannya..
apalagi saat sepi datang..
hanya waktu yang menghentikannya..

aku sadar masuk perangkap..
terjerat oleh jaring perasaan suka..
hatiku berbicara untuk menyatakan cinta..
namun apa daya bibir ini begitu keluh..

sejak saat itulah hati ini miliknya..
perjumpaan yang tak ditentukan..
tak dikira, tak disangka, dan tak karuan..
membuat rasa ini muncul begitu saja..
ya, karena dia Viola..